Selasa, 31 Mei 2011

ketika dinding tak dapat lagi di ajak curhat

Pagi itu hari Selasa 10 Mei 2011. Pagi itu sangat berkesan bagi saya. Pagi dimana saya terbangun oleh seruan suara adzan subuh yang keluar dari pengeras suara di masjid-masjid. Terdengar sangat keras sekali, sangat jelas sekali dan saling bersahut-sahutan. Ini tidak biasa dan saya yakin betul ini pertama kalinya saya mendengar suara adzan di kota ini dari masjid2 yang saya sendiripun tak tahu dimana letak dari masjid2 tersebut. Saya senang sekali bisa terbangun dari tidur yang lelap hanya karena suara itu. Saya pun terdiam. Tubuh ini pun gemetar seketika. Lalu tiba2 muncul sesuatu yang membuat saya berpikir karena peristiwa yang menkjubkan itu. Ya, bagi saya itu menakjubkan. Sangat luar biasa. Saya memikirkan tentang suara adzan tersebut. Saya yakin kalau suara indah itu akan terus berkumandang di alam semesta hingga berakhirnya dunia ini, hingga dunia ini tutup usia.

Dari situ saya tergugah untuk membangkitkan sesuatu yang saya miliki yang sempat terkubur dan terlupakan sesaat karena masalah-masalah yang saya hadapi belum lama ini. Saya merefleksikannya kepada diri sendiri. Saya mencoba berpikir jauh tentang diri ini. Saya pun berhasil menemukan jawabannya. Saya sadar kalau saya telah lupa dengan segala kemampuan diri saya sendiri. Saya lupa kalau besarnya masalah yang kita hadapi tidak sebesar kemampuan diri kita sendiri. Mulai pagi itu saya semakin mencoba untuk menghimpun kembali semangat, harapan dan mimpi saya yang telah dirampas oleh masalah yang saya hadapi. Saya berhasil melakukannya, saya menemukan jawabannya karena isyarat suara yang luar biasa itu. Kalau suara adzan saja bisa tetap berkumandang di jagat raya ini meskipun banyak manusia di bumi ini sedang dihimpit kesusahan dan ujian yang berat dari Tuhan, mengapa saya tidak ?.Iitulah jawaban tuk saya, kenapa saya mesti terhanyut dan dikuasai oleh masalah saya sendiri padahal saya tahu saya dan semua orang pun mampu me-manage masalahnya dengan baik dan menjadikannya sebagai batu loncatan untuk mendapatkan hasil dan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Mestinya saya bisa memprioritaskan segala kemampuan saya jauh diatas masalah-masalah saya sendiri.

Mudah-mudahan ini tak salah. Mudah-mudahan saya bisa menemukan jawaban yang baik sebagai cara saya dalam mengatasi masalah-masalah itu. Semoga saja.. Aminn..

Senin, 30 Mei 2011

dalam kegelapan malam

Dalam kegelapan malam..
Kumendengar gemericik air yang menenangkan jiwa
Membentuk sebuah simponi alam dalam kegelapan
Seperti memainkan lagu sendu
Diantara kekosongan hatiku
Dalam kegelapan malam ..
Kurindukan mentari dengan cahayanya yang sombong
Merasuk masuk kedalam jendela kaca
Mengirimkan sinyalnya akan datangnya pagi
Menghentikan alur dari mimpi indah tentangmu
Dalam kegelapan malam..
Kumainkan jemariku pada sebuah gitar tua
Diiringi angin yang bersiul diantara hamparan rumput kering
Bersama nyanyian jangkrik yang begitu sempurna
Lalu dari situ kubuat sebuah bait lagu indah tentangmu
Dalam kegelapan malam..
Kumenatap ribuan bintang
Dengan sinarnya yang begitu indah
Yang menari diantara cahaya bulan separuh purnama
Membuatku teringat akan senyumanmu
Yang terus membayangi di alam sadarku
Didalam kegelapan malam..
Kutermangu dibuai mimpi
Mimpi akan datangnya seorang bidadari
Lalu menyapaku dengan senyumannya yang suci
Dan membawaku terbang jauh ke dasar hati
Membebaskan diriku dari segala rasa sepi
puisi malam, syair malam, puisi cinta, syair cinta, sajak cinta, sajak malam, puisi malam
 http://www.bangfad.com/search/puisi-tentang-hati-yang-sepi